Kehidupan Music Indie

Minggu, 25 Oktober 2009 komentar
Pertama arti kata INDIE itu dari Independent, artinya mandiri. sendiri, bebas.
jadi pemusik indie, melakukan record , pengeluaran album n pemasaran sendiri. jadi musik indie itu adalah musik yg segalanya dilakukan sendiri oleh musisi ato band itu sendiri..tanpa produser dr studio2 besar dll..
Kerja independen akhirnya menjadi pilihan pertama dan yang utama. Selain memangkas birokrasi, kerja sendiri lebih efisien. Hampir semua dikelola sendiri, dan hanya distribusi album yang diserahkan kepada pihak yang lebih profesional. Salah satu ciri musik indie adalah mandiri dan independen. Awalnya, tak semua band yang baru terjun ke dunia musik paham apakah mereka mau berkarya sebagai indie atau masuk industri major label. Mereka lebih mementingkan karya musik yang sesuai dengan kualitas dan kapasitas diri.
Musik indie merupakan pilihan, bukan sekadar menjadi transit menuju major label. Musik indie lebih pada cara bekerja dan bermusik yang terasa merdeka dari tekanan industrialisasi musik populer. Harus diakui, ada komunikasi yang tak selaras antara indie dan major label sebagai representasi industri musik.
"Industri musik dan major label sampai sekarang enggak ngerti musik indie. Sekarang mereka mulai tertarik indie walaupun masih enggak ngerti juga,"
pokoknya semua serba mandiri...

Jika kita cermati, semangat indie yang sebenarnya sebuah budaya anti trend, kini telah disulap menjadi trend baru, sebuah konsekuensi logis dari perkembangan industri musik yang kian cepat secara kuantitas, tapi tidak secara kualitas. Berikut ini beberapa aspek yang disadari atau tidak telah bergeser dari semangat indie, menjadi trend yang diminati banyak orang.


Propaganda

Perkembangan ini kemudian diikuti oleh elemen lain yang sangat menunjang. Salah satunya adalah media cetak. Untuk menunjang promosi, biasanya band membuat newsletter untuk memberitakan perkembangan bandnya. Berawal dari selembar kertas fotokopian, lalu mulai dicetak tipis, dan akhirnya bermunculanlah majalah-majalah yang tampilannya tak kalah keren dibandingkan dengan media cetak mapan.
Awalnya media cetak tersebut adalah ajang untuk propaganda. Tetapi, sekarang sudah berubah jadi bacaan yang bisa kita nikmati dan menambah wawasan kita.


Fashion

Indie tetap memperhatikan penampilan, tetapi dengan satu syarat: harus beda dengan yang lain. Syarat tersebut membuat mereka mendesain pakaian sendiri, biasanya berupa t-shirt, yang berbeda dengan rancangan orang lain. Walau sederhana, hanya mengandalkan kekuatan kata dan gambar pada kaus, ternyata desain mereka bisa memancing minat para pencinta fashion. Bahkan puluhan merek bermunculan dan menambah panjang daftar nama outlet yang tersebar di setiap kota-kota besar di Indonesia. Clothing tidak hanya memproduksi t-shirt, tetapi juga berbagai aksesori, seperti belt, handband, sepatu, sampai boxer.

Distribusi

Banyak produk bersemangat indie dihasilkan, tetapi sedikit tempat yang bisa menjualnya. Karena keterbatasan dana, mereka kesulitan masuk ke toko-toko buku besar. Akhirnya, dibangunlah sistem distribusi yang memanfaatkan jaringan pertemanan. Sampai akhirnya ada sebuah solusi untuk hal ini, yaitu 'distribution outlet' yang lebih dikenal dengan sebutan distro.

Jika kita cermati, semangat indie yang sebenarnya sebuah budaya anti trend, kini telah disulap menjadi trend baru, sebuah konsekuensi logis dari perkembangan industri musik yang kian cepat secara kuantitas, tapi tidak secara kualitas. Berikut ini beberapa aspek yang disadari atau tidak telah bergeser dari semangat indie, menjadi trend yang diminati banyak orang. Dan Bandung salah satu kota yang penuh kreatifitas berbicara tentang indie
Bandung sebagai kota yang penuh dengan kreatifitas, menjadikan kota ini memiliki daya tarik tersendiri. Kreatifitas yang tampak mulai dari fashion, seni hingga budaya. Salah satu kreatifitas yang paling menonjol adalah musik, kota Bandung sejak dulu sudah di kenal dengan gudangnya pemusik. Di kota ini banyak melahirkan musisi-musisi handal dan terkenal se-Indonesia. Tak terkecuali dengan pergerakan musik indie di Indonesia, Bandung menjadi salah satu penghasil band-band indie yang di kenal oleh banyak orang, dan dijadikan barometer pergerakan musik independent scene di Indonesia. Namun, citra Bandung seperti itu terlihat akan pudar. Kreatifitas band-band lokal Bandung semakin terkekang dan sulit untuk berkembang. Salah satu penyebabnya dapat dikarenakan semakin sedikitnya ruang untuk mengembangkan kreatifitas mereka.
hanya karena hal-hal internal pemerintah bandung kreatifitas anak-anak muda Bandung jadi terhambat tapi itu demua tidak menjadi hambatan bagi pemusik atau kreator bandung mereka melakukan pergerakan melalui dunia maya, banyak band-band lokal yang menunjukkan hasil kreatifitasnya dalam web, contohnya saja dalam web myspace.com. Cara tersebut cukup ampuh untuk tetap bertahan di independent scene ini. Tak hanya dalam negeri, tetapi hasil kreatifitas mereka didengarkan hingga ke luar negeri.

nah berikut ini contoh band-band indie dan karyanya yang udah sukses merajalela di belantika musik Indonesia bahkan sudah mampir dan berkarya di negeri tetangga
lo pasti udah ga asing lagi dengan nama band white shoes & the couples company, the sigit, everybody love irene, sajama cut. nah buat band-band pionir yang uda duluan merajalela di kancah international ada pure saturday dan rumahsakit.


Sumber : http://nurasiahachy.blogspot.com/